Breaking News

Israel Memerintahkan Evakuasi Warga Palestina dari Rafah dalam Upaya Menghabisi Hamas

 


InternasionalBerita - Militer Israel baru-baru ini mengeluarkan perintah evakuasi mendesak kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya untuk meninggalkan Rafah, sebuah kota yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza. Keputusan ini diambil menjelang operasi darat Israel di wilayah tersebut. Meskipun telah dihadapkan dengan larangan dari negara-negara Muslim, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan bahkan sekutunya Amerika Serikat (AS) untuk tidak menyerang Rafah, Israel tetap melanjutkan langkahnya.

Avichay Adraee, juru bicara militer Israel, menyatakan, “Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan meminta warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan tersebut,” seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada Senin (6/5/2024).

1. Penyediaan Fasilitas dan Bantuan bagi Pengungsi Palestina

Ekspansi zona kemanusiaan ini, menurut klaim Israel, mencakup penyediaan tenda-tenda sementara, fasilitas rumah sakit lapangan, pasokan makanan, air, obat-obatan, dan barang-barang kebutuhan lainnya dalam jumlah besar. "Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasional tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” tambah Adraee. Namun, dia menegaskan bahwa proses perluasan zona kemanusiaan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

2. Tahap Pertama: Evakuasi 100 Ribu Warga Palestina

Sementara itu, militer Israel telah merilis peta rute evakuasi untuk warga Palestina. Dalam tahap pertama ini, sekitar 100 ribu warga Palestina diharapkan untuk pindah ke zona kemanusiaan yang disediakan. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, disebut telah memaparkan rencana ini kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin. Hingga saat ini, Rafah dihuni oleh sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari bagian utara dan tengah Gaza. Letaknya di ujung selatan Jalur Gaza membuat Rafah menjadi sasaran strategis dalam konflik tersebut.

3. Korban Meningkat Akibat Serangan Israel

Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel terus meningkat. Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu, 5 Mei 2024, menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 34.800 orang. Sementara itu, jumlah korban luka juga terus bertambah menjadi 78.018 orang. Angka tersebut mencakup 29 warga Palestina yang tewas dan 110 lainnya yang terluka dalam rentang waktu 24 jam terakhir akibat serangan Israel.

Latar Belakang Konflik

Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu sumber ketegangan terpanjang di dunia. Konflik ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk klaim teritorial, agama, dan sumber daya. Sejarah panjang konflik ini telah menciptakan ketidakstabilan politik dan kekerasan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Satu dari banyak pemicu konflik adalah masalah pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina, terutama di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur. Pemukiman Israel di wilayah-wilayah ini menjadi sumber ketegangan yang konstan antara kedua belah pihak.

Dampak Terhadap Warga Sipil

Salah satu aspek yang paling tragis dari konflik ini adalah dampaknya terhadap warga sipil. Baik di Israel maupun di wilayah Palestina, warga sipil menjadi korban dari serangan udara, serangan roket, penembakan, dan tindakan kekerasan lainnya. Anak-anak, perempuan, dan lansia sering kali menjadi korban yang paling rentan.

Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza khususnya telah memburuk secara signifikan. Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah menyebabkan kurangnya akses terhadap barang-barang pokok, layanan kesehatan yang terbatas, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Konflik yang berkelanjutan hanya memperburuk kondisi tersebut.

Baca Juga :  Eksplorasi di Xinjiang Islamic Institute: Kebebasan Beragama dan HAM

Upaya Mediasi dan Solusi Damai

Meskipun konflik ini telah berlangsung selama puluhan tahun, upaya terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencapai solusi damai. Beberapa negara dan organisasi internasional telah berupaya untuk memediasi antara Israel dan Palestina, mencoba menemukan kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Namun, kesulitan dalam mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan terus menjadi tantangan besar. Ketidaksepakatan atas status Yerusalem, hak-hak rakyat Palestina, dan masalah keamanan menjadi halangan utama dalam proses perdamaian. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Sore

Kesimpulan

Konflik antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling rumit di dunia. Dengan dampaknya yang luas terhadap warga sipil dan ketidakstabilan politik di Timur Tengah, penyelesaian yang adil dan berkelanjutan sangatlah penting. Meskipun upaya mediasi terus dilakukan, solusi damai yang sesungguhnya masih jauh dari jangkauan. Sementara itu, jutaan warga Palestina dan Israel terus hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian atas masa depan mereka.

© Copyright 2022 - INTERNASIONAL BERITA - BERITA MASA TERKINI