InternasionalBerita - Israel, sebagai negara Yahudi, telah menjadi pusat perhatian dunia atas konflik berkepanjangan dengan Palestina. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa pandangan di antara komunitas Yahudi sendiri sangat beragam, dan tidak semua orang Yahudi mendukung kebijakan yang diambil oleh rezim Zionis terhadap rakyat Palestina. Sebaliknya, beberapa tokoh Yahudi terkemuka di seluruh dunia justru menentang penindasan tersebut dengan mengambil sikap tegas untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Berikut adalah delapan tokoh Yahudi yang terkenal dengan pandangan pro-Palestina dan peran mereka dalam melawan kebijakan Israel:
1. Noam Chomsky
Noam Chomsky, seorang profesor linguistik dan aktivis politik terkenal asal Amerika Serikat, lahir dari keluarga imigran Yahudi Ashkenazi di Philadelphia, Pennsylvania. Dengan konsistensinya, Chomsky secara terbuka mengecam kebijakan Israel dan mendorong solusi dua negara. Melalui buku dan artikel yang ditulisnya, ia secara teratur berbicara di depan umum untuk mendukung hak-hak Palestina.
2. Norman Finkelstein
Norman Finkelstein, seorang profesor ilmu politik Amerika Serikat, adalah anak dari keluarga Yahudi yang merupakan korban selamat Holocaust. Dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Zionisme dan kebijakan Israel, Finkelstein telah menulis buku-buku kontroversial seperti "The Holocaust Industry" dan "Beyond Chutzpah" yang menggambarkan pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina.
3. Ilan Pappé
Sejarawan Israel, Ilan Pappé, mencatat dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan "New Historians" Israel. Gerakan ini menentang narasi tradisional Zionis tentang konflik Israel-Palestina. Pappé telah menulis beberapa buku penting, termasuk "The Ethnic Cleansing of Palestine," yang menyumbangkan wawasan kritis terhadap sejarah konflik tersebut.
4. Judith Butler
Judith Butler, seorang filsuf dan aktivis terkenal Amerika Serikat, memiliki keturunan dari keluarga Yahudi yang selamat dari Holocaust. Meskipun demikian, Butler tidak sejalan dengan kebijakan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Selain menulis tentang isu-isu keadilan sosial, ia juga menjadi salah satu pendiri gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel.
Baca Juga : 6 Analisis Bukti Yang Menggambarkan Kebijakan Apartheid Israel
5. Alice Walker
Seorang penulis dan aktivis yang meraih Pulitzer Prize asal Amerika Serikat, Alice Walker, dikenal sebagai keturunan budak Afrika-Amerika dan Yahudi. Ia adalah pendukung kuat rakyat Palestina dan telah menulis banyak artikel dan puisi mengenai konflik Israel-Palestina. Walker secara terbuka berbicara di depan umum untuk mendukung hak-hak Palestina.
6. Miko Peled
Miko Peled, seorang mantan tentara Israel dan anak dari salah satu pendiri Israel, beralih menjadi aktivis perdamaian dan kritikus vokal kebijakan Zionis Israel. Melalui bukunya, "The General's Son: Journey of an Israeli in Palestine," Peled membagikan pengalamannya di militer Israel dan secara berulang kali menyuarakan dukungannya terhadap rakyat Palestina dalam melawan penindasan rezim Zionis.
7. Rabbi David Weiss
Rabbi David Weiss adalah seorang pemimpin komunitas Yahudi di Amerika dan salah satu pendiri gerakan "Jewish Voice for Peace." Dia secara aktif menentang pendudukan Israel di Palestina dan memperjuangkan solusi dua negara. Weiss menolak klaim rezim Zionis Israel yang mengklaim mendirikan negara di tanah Palestina atas nama Yahudi, dengan keyakinannya bahwa orang Yahudi tidak diperbolehkan oleh Tuhan untuk mendirikan negara, terlebih dengan cara kekerasan.
Sebagai seorang aktivis terkenal Israel, Hagit Ofran adalah salah satu pendiri organisasi "Peace Now." Ia secara konsisten bersuara mendukung hak-hak Palestina dan berupaya mempromosikan perdamaian serta solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Tokoh-tokoh ini hanya merupakan sebagian kecil dari banyak orang Yahudi di seluruh dunia yang berani membela Palestina. Mereka telah memainkan peran penting dalam menyoroti keragaman pandangan di dalam komunitas Yahudi, membuktikan bahwa tidak semua orang Yahudi mendukung kebijakan Israel, dan bahwa ada suara-suara kritis yang menyerukan keadilan dan perdamaian bagi semua orang di wilayah tersebut. Kesatuan dalam perbedaan pandangan ini memberikan harapan untuk mewujudkan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini.
Social Header