InternasionalBerita - Kanker tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia karena menyumbang angka kematian yang sangat tinggi.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2020, kanker telah merenggut nyawa sebanyak 234 ribu orang di Indonesia.
Sementara melalui laporan International Agency for Research on Cancer, setidaknya daa 7 jenis kanker paling mematikan yang dapat merenggut nyawa kita.
Situasi ini menuntut perhatian serius terhadap upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan guna mengurangi dampak fatal yang diakibatkan oleh penyakit mematikan tersebut.
Dengan memahami karakteristik dan jenis kanker tertentu, kita bisa mengambil langkah-langkah lebih efektif untuk memerangi epidemi kanker di Indonesia.
Berikut merupakan daftar 7 kanker mematikan yang sering merenggut nyawa manusia:
Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru menempati peringkat pertama sebagai kanker paling mematikan di Indonesia. Dengan lebih dari 34 ribu penderita dan lebih dari 30 ribu kematian, kanker paru-paru sering terdeteksi pada stadium akhir yang punya tingkat risiko kematian tinggi.
Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan bahwa sulit mendeteksi masalah pada organ paru-paru.
Oleh karena itu, banyak pasien yang baru mencari bantuan medis saat gejalanya sudah parah.
Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan penyakit ganas kedua terbanyak yang menyebabkan kematian di Indonesia. Dengan lebih dari 65 ribu kasus dan lebih dari 22 ribu kematian, pengobatan kanker payudara melibatkan kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan seperti mastektomi.
Kanker Serviks
Kanker serviks menempati peringkat ketiga dengan sekitar 36 ribu kasus dan lebih dari 21 ribu kematian. Kanker ini dapat diatasi melalui pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Penyebabnya adalah Human Papillomavirus (HPV).
Kanker Hati
Jumlah penderita kanker hati di Indonesia mencapai lebih dari 21 ribu, dengan lebih dari 20 ribu kematian. Gejala pada tahap awal sulit terdeteksi, dan saat muncul, penderita dapat mengalami penurunan berat badan dan pembengkakan perut.
Kanker Nasofaring
Kanker nasofaring menempati peringkat kelima dengan lebih dari 19 ribu kasus dan lebih dari 13 ribu kematian. Gejalanya meliputi benjolan di leher, gangguan pendengaran, dan penurunan berat badan.
Kanker Kolorektal
Kanker usus besar ini ditandai dengan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkontrol. Gejalanya bisa meliputi diare, konstipasi, darah dalam feses, dan penurunan berat badan.
Baca Juga: 7 Khasiat Kopi Hijau untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah
Leukimia
Leukimia atau kanker darah, ditandai dengan produksi sel darah putih yang tidak normal.
Akibatnya, bisa meningkatkan risiko infeksi dan pendarahan di organ penting. Leukimia dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap jenis kanker darah lainnya.
Tips Mencegah Kanker Sejak Dini
1. Atur Pola Makan yang Sehat
a. Makan banyak buah dan sayur: Buah dan sayur kaya antioksidan sangat efektif melawan radikal bebas penyebab kanker.
b. Kontrol konsumsi daging merah: Batasi asupan daging merah, terutama yang tinggi lemak, karena dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Kamu bisa batasi konsumsi makanan ini maksimal 500 gram per minggu dan pilih daging yang rendah lemak.
c. Hindari makanan olahan: Makanan olahan sering mengandung zat-zat seperti nitrat dan nitrit yang dapat meningkatkan risiko kanker. Hindari produk olahan seperti sosis, bakso, nugget, dan kornet.
2. Berhenti Merokok
Merokok adalah faktor risiko utama kanker. Berhenti merokok secara signifikan dapat mengurangi risiko kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan jenis kanker lainnya.
3. Rutin Beraktivitas Fisik
Rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari selama minimal 30 menit, 5 hari dalam seminggu, terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu melawan radikal bebas. Kamu bisa memilih jenis olahraga yang kamu gemari agar bisa tetap konsisten melakukannya.
4. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, dan lainnya. Jaga berat badan ideal dengan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga.
5. Lakukan Pemeriksaan Kanker Secara Berkala
Pemeriksaan kanker secara rutin membantu mendeteksi dini potensi kanker. Jangan lupa untuk sesuaikan pemeriksaan skrining dengan faktor risiko dan usia kamu.
Social Header