InternasionalBerita - Konflik antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun masih menjadi isu yang relevan hingga saat ini. Dalam menghadapi situasi tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil sikap tegas dengan mendorong umat Muslim untuk memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan sebagai kesempatan untuk memboikot sejumlah produk yang terafiliasi dengan Israel. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dari penjajahan rezim Zionis Israel.
Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah, Arif Fahruddin, menyampaikan posisi tegas MUI terkait isu ini. "MUI sudah jelas posisinya. Kami tidak mau berhubungan dengan yang terafiliasi Israel," ujar Arif, setelah mengumumkan kegiatan kolaborasi antara MUI dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam Safari Ramadan di 10 provinsi. Kegiatan ini melibatkan sejumlah ulama dan dai dari Palestina dengan tujuan utama mempererat solidaritas, menggalang donasi untuk warga Gaza, serta menegaskan kembali gerakan boikot terhadap produk Israel dan semua produk terafiliasi Israel di Indonesia.
"MUI ingin mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia tentang kekejaman zionis Israel yang telah menjajah, melukai, dan memperkosa hak kemerdekaan bangsa Palestina," tambah Arif. MUI mengajak semua pihak untuk menggunakan berbagai jalur, termasuk diplomasi politik, ekonomi, dan kebudayaan, guna mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Arif menegaskan bahwa fatwa MUI yang menyatakan haram terkait agresi Israel di Palestina juga berlaku di bidang ekonomi, membatasi umat Islam untuk menggunakan produk Israel dan pendukungnya.
Aksi Boikot di Bulan Ramadan
Arif Fahruddin mengajak umat Islam Indonesia untuk ikut serta dalam gerakan boikot pada bulan Ramadan ini. Pada saat sahur dan berbuka puasa, umat Muslim diminta untuk tidak lagi mengonsumsi produk Israel atau yang terafiliasi dengan negara tersebut. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk memberikan tekanan dengan tidak menjual atau menggunakan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
"Safari Ramadan ini juga untuk membasuh luka warga Palestina akibat genosida Israel atas Gaza," ujar Sudarnoto. Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung di 60 masjid di setiap provinsi, termasuk di Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Fatwa MUI dan Boikot Produk
Pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini menyatakan kewajiban umat Islam untuk membantu perjuangan kemerdekaan Palestina melalui donasi, zakat, infak, atau sedekah. Selain itu, fatwa tersebut merekomendasikan agar umat Islam sebisa mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel atau mendukung penjajahan dan zionisme.
MUI mengidentifikasi banyak merek yang diproduksi sepenuhnya di Indonesia namun dimiliki oleh perusahaan asing yang memiliki keterkaitan dengan Israel melalui investasi atau dukungan pendanaan langsung. Fatwa ini bertujuan untuk memperkuat gerakan boikot di tengah masyarakat terhadap produk-produk yang terkait dengan perusahaan multinasional yang terafiliasi Israel atau mendukung genosida di Gaza.
Baca Juga : Tragedi di Gaza: Parasut Rusak, Lima Warga Tewas oleh Bantuan Kemanusiaan yang Gagal
Dukungan Finansial untuk Palestina
Wakil Ketua BAZNAS, Mokhamad Mahdum, mengungkapkan bahwa pengumpulan donasi untuk Palestina sejak Oktober 2023 telah mencapai Rp230 miliar. Sebagian dari donasi tersebut sudah disalurkan ke Palestina. Dalam rangka Ramadan 2024, BAZNAS berencana membuka dapur umum di Al-‘Arish, Mesir, untuk membantu warga Palestina yang terusir hingga perbatasan Mesir selama bulan puasa. Seluruh donasi yang terkumpul untuk Palestina akan digunakan untuk program tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi fasilitas umum di Gaza.
"Semua kegiatan kemanusiaan ini sesuai dengan semangat konstitusi Indonesia, bahwa bangsa Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan semua bangsa yang terjajah," kata Mahdum. Dengan langkah-langkah konkret ini, MUI dan BAZNAS berharap dapat memberikan kontribusi positif untuk mengakhiri konflik di Palestina dan membantu warga Palestina yang membutuhkan, khususnya selama bulan suci Ramadan.
Social Header