Breaking News

Waspada! Ini 5 Cara Deteksi Jantung Koroner di Tubuh Kita, Jangan Sampai Abaikan

InternasionalBerita - Kesehatan jantung menjadi salah satu organ tubuh yang harus mendapatkan perhatian paling utama dalam tubuh kita.

Bagaimana tidak, kan jantung adalah organ yang membuat kita terus bisa bernafas.

Terlebih lagi, sudah banyak orang yang meninggal karena ada masalah pada kesehatan jantungnya.

Salah satunya adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini merupakan kondisi di mana terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner. 

Pembuluh darah koroner sendiri bertugas untuk memasok darah yang kaya oksigen ke jantung. 

Nah, saat aliran darah ke jantung terhambat, maka otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

Sehingga, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti serangan jantung dan gagal jantung.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda awal dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang 5 cara deteksi jantung koroner di tubuh kita yang tidak boleh diabaikan.

Nyeri Dada atau Seperti Terasa Ditindih

Salah satu gejala yang umum ditemukan pada kasus jantung koroner adalah nyeri dada atau sensasi tertindih. 

Sensasi ini biasanya dirasakan di bagian tengah dada dan dapat menjalar ke leher, bahu, lengan kiri, rahang, atau punggung. 

Nyeri tersebut cenderung kambuh saat kita melakukan aktivitas, mengalami stres, atau setelah makan. Biasanya, nyerini berlangsung beberapa menit.

Sesak Napas

Sesak napas dapat menjadi tanda peringatan lainnya terkait jantung koroner. Sesak tersebut bisa kambuh saat kita beraktivitas fisik berlebih.

Sensasi sesak napas ini bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah dengan sirkulasi darah atau fungsi jantung yang tidak optimal.

Lebih Gampang Capek

Mudah merasa lelah setelah melakukan aktivitas fisik ringan, rupanya dapat menjadi indikator potensial dari masalah jantung. 

Jika merasa lebih cepat lelah daripada biasanya, khususnya saat bergerak atau melakukan tugas sehari-hari, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Keringat Dingin, Nausea, dan Muntah

Gejala lain yang dapat terindikasi sebagai penyakit jantung koroner adalah keringat dingin, rasa mual, dan muntah. 

Ketika mengalami kombinasi dari gejala ini, bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang merespons terhadap masalah pada jantung. Kondisi ini seringkali disertai dengan nyeri dada dan sesak napas.

Pusing atau Pingsan

Pusing atau bahkan pingsan bisa terjadi sebagai respons terhadap penurunan aliran darah ke otak. Hal ini dapat terjadi pada kasus jantung koroner dan seharusnya tidak diabaikan. 

Jika mengalami gejala ini, segera mencari bantuan medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Save! Daftar 10 Makanan Sehat untuk Diabetes, Lezat di Lidah

Memahami dan mengenali gejala-gejala ini sangat penting dalam mendeteksi potensi masalah jantung koroner. 

Dalam situasi seperti itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau ahli jantung untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan lebih lanjut sebelum terlambat. 

Tips Mencegah Jantung Koroner

1. Menjaga Pola Makan Sehat dan Seimbang

Memilih makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Cobalah untuk rutin mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat seperti omega-3.

2. Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik teratur membantu memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Berbagai kegiatan olahraga, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, dapat membantu menjaga kebugaran jantung dan tubuh kita.

3. Berhenti Merokok

Merokok merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko tersebut dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung dan paru-paru.

4. Mengontrol Tekanan Darah, Kolesterol, dan Gula Darah

Pemantauan dan pengendalian tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah sangat penting dalam pencegahan jantung koroner. Konsultasi dengan profesional medis untuk mengelola kondisi ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

5. Mengelola Stres dengan Baik

Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Mengembangkan strategi untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan, dapat membantu menjaga keseimbangan mental dan emosional.

© Copyright 2022 - INTERNASIONAL BERITA - BERITA MASA TERKINI