InternasionalBerita - Dalam dunia perdagangan Bitcoin, kita tidak lagi terbatas pada perdagangan spot saja.
Seiring dengan meningkatnya popularitas dan nilai Bitcoin yang kian melonjak, banyak perusahaan kini menawarkan layanan derivatif untuk Bitcoin. Hal ini disebut dengan Bitcoin Futures.
Mari kita bahas apa itu Bitcoin Futures dan bagaimana cara kerjanya.
Bitcoin Futures, atau yang sering disebut kontrak berjangka Bitcoin, sebenarnya merupakan perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan.
Ini termasuk dalam kategori instrumen derivatif karena nilainya bergantung pada nilai aset dasar, dalam hal ini adalah Bitcoin.
Sebelumnya, kontrak berjangka lebih sering terkait dengan komoditas seperti emas, minyak, atau biji-bijian.
Instrumen ini memberikan keuntungan kepada produsen, seperti petani dan penambang, untuk mengelola risiko keuangan mereka dengan cara mengunci harga di awal.
Pihak Utama dalam Bitcoin Futures
Dalam Bitcoin Futures, ada dua pihak utama, yaitu pembeli (LONG) dan penjual (SHORT).
Pembeli berharap harga Bitcoin naik untuk mendapatkan keuntungan, sementara penjual berharap harga turun agar bisa memperoleh keuntungan.
Kontrak berjangka ini memiliki ukuran dan jatuh tempo tertentu yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
Sebuah fitur menarik dari Futures adalah adanya leverage, di mana trader dapat meminjam modal tambahan untuk meningkatkan margin mereka.
Margin ini biasanya dipinjamkan oleh bursa atau platform perdagangan.
Perlu diperhatikan bahwa perdagangan Futures tidak sama dengan perdagangan spot.
Mekanisme Transaksi dalam Spot
Dalam perdagangan spot, transaksi jual beli selesai pada saat yang sama, dan pembeli menerima mata uang kripto sedangkan penjual menerima fiat atau stablecoin segera setelah transaksi.
Sementara itu, dalam perdagangan berjangka, kedua belah pihak harus menyetorkan margin masing-masing di awal.
Perdagangan berjangka juga tidak terjadi di buku pesanan yang sama dengan perdagangan spot dan harganya cenderung lebih bervariasi dari harga spot di bursa reguler.
Meskipun ada kemungkinan fluktuasi harga, Bitcoin Futures memberikan fleksibilitas tambahan kepada trader untuk mengelola risiko dan potensi keuntungan mereka dalam pasar yang terus berubah.
Alasan Fluktuasi antara Harga Spot dan Futures
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika melakukan transaksi di pasar spot, pesanan segera diselesaikan pada saat itu atau bahkan secara real-time.
Namun, ketika seseorang memilih untuk menjual kontrak berjangka (Futures).
Ini berarti ada penundaan dalam penyelesaian transaksi, dan terkadang diperlukan pembayaran tambahan (atau pengembalian uang) tergantung pada kondisi pasar pada waktu tertentu.
Namun, untuk mencegah potensi manipulasi pasar, terdapat batasan tertentu dalam perhitungan margin yang tidak memperhitungkan harga perdagangan kontrak berjangka itu sendiri.
Bursa derivatif sering kali membuat indeks, yang juga dikenal sebagai "harga wajar," yang dihitung berdasarkan rata-rata harga di pasar spot.
Baca Juga: Apa Itu Wrapped Bitcoin (WBTC) yang Disebut BTC Versinya Ethereum?
Apa Itu Konsep Harga Wajar Bitcoin Futures?
Konsep "harga wajar" ini berfungsi sebagai dasar perhitungan margin dan dihitung dengan merinci indeks dari harga rata-rata di berbagai bursa spot.
Dengan demikian, pertukaran yang menyediakan kontrak berjangka memiliki cara untuk mengurangi insentif bagi siapa pun yang mencoba memanipulasi harga.
"Harga wajar" ini kemudian digunakan dalam menilai apakah suatu posisi menggunakan terlalu banyak margin.
Jika terjadi fluktuasi harga yang signifikan dan suatu posisi terancam kehilangan margin yang diperlukan.
Posisi tersebut dapat ditutup secara paksa untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Dengan adanya prosedur ini, bursa derivatif dapat menjaga integritas pasar dan memberikan perlindungan terhadap potensi penipuan atau manipulasi harga.
Sistem "harga wajar" membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang adil dan transparan dalam perdagangan kontrak berjangka antara pembeli dan penjual.
Social Header