Breaking News

Kepala Sering Sakit Berdenyut? Ternyata Ini Penyebabnya dan Cara Menyembuhkannya


InternasionalBerita
Sakit kepala berdenyut adalah suatu kondisi yang umum terjadi, tapi dapat menjadi gangguan kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Meskipun umumnya bukan tanda penyakit serius, kepala sering sakit berdenyut tidak boleh dibiarkan dan dianggap remeh.

Sakit kepala berdenyut muncul ketika pembuluh darah di kepala melebar sehingga menyebabkan peningkatan aliran darah. Gejala ini dapat datang dan pergi dengan intensitas yang berbeda, mulai dari ringan hingga berat.

Penyebab dari sakit kepala berdenyut bervariasi. Salah satu penyebab utama adalah migrain dan sakit kepala cluster. 

Namun, ada juga faktor-faktor lain yang dapat memicu kondisi ini. Berikut adalah beberapa penyebab dan penanganan sakit kepala berdenyut:

1. Dehidrasi

Dehidrasi, atau kekurangan cairan tubuh, dapat menjadi pemicu sakit kepala berdenyut. Kekurangan cairan menyebabkan ketidakseimbangan cairan di otak, yang dapat merangsang rasa nyeri pada selaput dan pembuluh darah otak. Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, haus berlebih, kram otot, pusing, lemas, urine berwarna gelap, dan jarang buang air kecil.

2. Putus Kafein

Berhenti mengonsumsi kafein secara tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut. Kafein memengaruhi pembuluh darah di otak, dan ketika konsumsi kafein dihentikan, pembuluh darah dapat melebar, meningkatkan aliran darah ke otak hingga membuat kepala cenat-cenut.

3. Minum Alkohol Berlebih

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat mengganggu aliran pembuluh darah di otak sehingga bisa menyebabkan sakit kepala berdenyut. Selain sakit kepala, minum alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan gejala lain seperti diare, mual, muntah, nafsu makan berkurang, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

4. Migrain

Penderita migrain sering mengalami sakit kepala berdenyut, yang biasanya terjadi pada satu sisi kepala dan memburuk dengan aktivitas fisik. Migrain juga dapat menyertai gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya, suara, dan bau.

5. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut, terutama di sekitar mata atau pelipis. Kondisi ini seringkali muncul tiba-tiba dan berulang, terutama pada malam hari, dapat mengganggu tidur.

Baca Juga: 10 Ide Bisnis Makanan Ringan Serba Rp 2000 yang Viral di 2024, Bisa Laku 100 pcs Per Hari

6. Neuralgia Oksipital

Neuralgia oksipital, yang terjadi ketika saraf oksipital mengalami peradangan atau cedera, dapat menjadi penyebab sakit kepala berdenyut di bagian belakang kepala hingga leher. Faktor risiko termasuk cedera kepala, saraf terjepit, otot leher tegang, osteoarthritis, dan diabetes.

7. Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah dapat memicu sakit kepala berdenyut, terutama saat berdiri, dan gejalanya dapat membaik saat berbaring. Tekanan darah rendah juga dapat menyebabkan keluhan lain seperti penglihatan kabur, pusing, kelelahan, sulit berkonsentrasi, mual, dan pingsan.

8. Sakit Gigi

Sakit gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala berdenyut. Saraf trigeminal yang teriritasi oleh sakit gigi dapat menyebabkan sensasi nyeri pada kepala atau wajah.

Cara mengatasi sakit kepala berdenyut dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana di rumah. Untuk meredakan gejala, pertimbangkan tindakan berikut:

- Pastikan Anda minum cukup air setiap hari, minimal 2 liter atau 8 gelas, untuk mencegah dehidrasi.

- Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol, karena dapat memperparah sakit kepala berdenyut.

- Gunakan kompres dingin di kepala, leher, atau pelipis untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.

- Lakukan pijatan lembut pada dahi, pelipis, atau leher untuk merilekskan otot-otot di area tersebut.

- Sediakan waktu untuk beristirahat atau tidur sejenak di ruangan yang gelap.

- Konsumsi air jahe, yang mengandung gingerol dan shogaol yang memiliki efek antiinflamasi untuk meredakan sakit kepala berdenyut.

- Oleskan salep yang mengandung capsaicin pada area kepala yang terasa sakit.

- Jika perlu, gunakan obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) sesuai petunjuk penggunaan.

Sakit kepala berdenyut biasanya tidak berbahaya, tetapi jika gejala berulang atau mengganggu aktivitas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

0 Comments

© Copyright 2022 - INTERNASIONAL BERITA - BERITA MASA TERKINI