InternasionalBerita - Stablecoin USD merupakan jenis cryptocurrency yang dirancang untuk menjaga kestabilan harga dengan cara dipatok pada nilai dolar AS. Mengingat fluktuasi harga yang tinggi pada cryptocurrency tradisional, stablecoin menawarkan solusi bagi investor dan pengguna yang ingin terlibat dalam pasar kripto tanpa menghadapi volatilitas yang ekstrem. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa stablecoin USD yang paling terkenal dan paling banyak digunakan berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.
Apa Itu Stablecoin?
Sebelum membahas stablecoin USD, penting untuk memahami apa itu stablecoin secara umum. Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang memiliki nilai yang dipatok ke aset yang lebih stabil, seperti dolar AS, emas, atau barang lainnya. Keberadaan stablecoin bertujuan untuk mengurangi volatilitas yang biasanya terjadi pada aset kripto lainnya, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Stablecoin yang dipatok pada dolar AS, seperti yang dibahas dalam artikel ini, umumnya memiliki nilai yang tetap setara dengan satu dolar AS, menjadikannya pilihan yang aman untuk transaksi dan investasi dalam dunia kripto. Beberapa stablecoin USD yang paling populer saat ini adalah USDT (Tether), USDC (USD Coin), DAI, dan BUSD (Binance USD), yang semuanya memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
1. Tether (USDT): Pemimpin Pasar Stablecoin USD
Tether (USDT) adalah stablecoin yang paling terkenal dan paling banyak digunakan di dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Tether telah menjadi salah satu aset paling dominan di pasar kripto, dengan kapitalisasi pasar yang sangat besar. USDT dipatok 1:1 dengan dolar AS, dan Tether mengklaim bahwa mereka memiliki cadangan dolar yang setara dengan jumlah USDT yang beredar.
Sebagai stablecoin yang paling likuid, USDT banyak digunakan di berbagai platform pertukaran kripto (exchange) untuk perdagangan, serta untuk transfer antar pengguna di seluruh dunia. Keunggulan utama Tether adalah likuiditasnya yang tinggi dan penerimaannya di hampir semua bursa kripto besar. Meskipun ada beberapa kontroversi terkait cadangan yang dimiliki oleh Tether, stabilitas harga USDT tetap menjadikannya pilihan utama bagi banyak trader dan investor.
2. USD Coin (USDC): Stablecoin dengan Transparansi Tinggi
USD Coin (USDC) adalah stablecoin yang dipatok ke dolar AS dan diterbitkan oleh Circle, sebuah perusahaan fintech yang berfokus pada teknologi blockchain. USDC memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan merupakan salah satu stablecoin paling terpercaya karena Circle memberikan laporan reguler yang menjamin bahwa setiap USDC yang beredar didukung oleh cadangan dolar yang setara.
Keunggulan dari USDC adalah tingkat transparansi dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa stablecoin lainnya. USDC sering kali digunakan untuk transaksi dalam ekosistem DeFi (Decentralized Finance), serta untuk perdagangan di berbagai bursa kripto. Banyak pengguna yang memilih USDC karena kemudahan dalam konversinya dengan dolar AS di platform yang mendukung stablecoin ini.
Selain itu, USDC memiliki keunggulan dalam hal regulasi karena Circle bekerja sama dengan pihak berwenang dan mengikuti standar regulasi yang lebih ketat, memberikan rasa aman bagi penggunanya. Sebagai stablecoin yang dapat diandalkan, USDC banyak digunakan oleh institusi dan investor besar dalam transaksi dan investasi berbasis kripto.
3. DAI: Stablecoin Terdesentralisasi yang Dilengkapi Dengan Sistem Collateralized Debt Position
DAI adalah stablecoin yang agak berbeda dari USDT dan USDC karena DAI bukanlah stablecoin yang diterbitkan oleh entitas pusat. Sebaliknya, DAI dikelola oleh protokol MakerDAO, yang merupakan platform terdesentralisasi di blockchain Ethereum. DAI dipatok ke dolar AS dan dipertahankan stabil melalui mekanisme overcollateralization dan sistem smart contract yang rumit.
DAI dapat diperoleh dengan mengunci aset digital seperti Ethereum dalam bentuk collateralized debt position (CDP) di platform MakerDAO. Protokol ini secara otomatis menyesuaikan jumlah DAI yang beredar dengan mempertimbangkan nilai cadangan aset yang terkunci. Hal ini membuat DAI menjadi stablecoin yang sepenuhnya terdesentralisasi, yang tidak bergantung pada pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan.
Keunggulan DAI adalah sifatnya yang terdesentralisasi, yang memungkinkan pengguna untuk tetap mengontrol aset mereka tanpa melibatkan pihak ketiga. DAI juga banyak digunakan di platform DeFi untuk pinjaman, peminjaman, dan aktivitas lainnya karena sifatnya yang lebih transparan dan tidak terikat oleh regulasi sentral.
4. Binance USD (BUSD): Stablecoin dari Binance yang Didukung oleh Dolar AS
Binance USD (BUSD) adalah stablecoin yang diterbitkan oleh Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. BUSD dipatok 1:1 dengan dolar AS dan telah disetujui oleh Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS), menjadikannya stablecoin yang terregulasi dan aman digunakan di pasar kripto. BUSD sangat populer di kalangan pengguna Binance dan sering digunakan untuk trading di bursa tersebut.
Keunggulan BUSD terletak pada hubungannya yang erat dengan Binance, yang merupakan salah satu platform kripto terbesar dan paling likuid. Pengguna Binance sering menggunakan BUSD untuk menghindari volatilitas harga saat mereka ingin menukar aset kripto dengan stablecoin, atau saat mereka ingin bertransaksi di berbagai pasangan perdagangan yang melibatkan BUSD. Binance juga menyediakan banyak utilitas bagi BUSD, seperti staking dan pembayaran biaya transaksi dengan menggunakan stablecoin ini.
BUSD memiliki tingkat transparansi yang cukup tinggi karena diterbitkan oleh Paxos, yang menyediakan laporan bulanan tentang cadangan dolar AS yang mendukung BUSD. Keamanan dan regulasi yang ketat menjadikan BUSD pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi risiko volatilitas sambil tetap terlibat dalam ekosistem Binance.
5. TrueUSD (TUSD): Stablecoin yang Fokus pada Keterbukaan dan Keamanan
TrueUSD (TUSD) adalah stablecoin lain yang dipatok dengan dolar AS dan sangat mengutamakan transparansi. TUSD diterbitkan oleh TrustToken dan diatur oleh pihak ketiga yang independen untuk memastikan bahwa cadangan dolar yang mendukung setiap unit TUSD selalu cukup. Keunggulan dari TUSD adalah bahwa ia memiliki laporan terperinci mengenai cadangan dan sangat fokus pada akuntabilitas.
Seperti BUSD dan USDC, TUSD juga mematuhi regulasi yang ketat dan merupakan stablecoin yang dapat diandalkan bagi investor yang mencari alternatif selain Tether. Meskipun kapitalisasi pasarnya lebih kecil dibandingkan dengan USDT atau USDC, TUSD tetap menjadi pilihan yang populer karena keamanannya yang terjamin dan kemudahan dalam konversinya ke dolar AS di berbagai platform.
Baca Juga : Mengenal Berbagai Istilah Penting dalam Dunia Memecoin
Stablecoin USD telah menjadi komponen penting dalam ekosistem kripto karena memberikan stabilitas harga yang dibutuhkan oleh banyak pengguna dan investor. Dari Tether (USDT) yang mendominasi pasar hingga DAI yang terdesentralisasi, setiap stablecoin menawarkan keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tether dan USD Coin tetap menjadi pilihan utama berkat likuiditas dan penerimaannya yang luas, sementara DAI memberikan alternatif terdesentralisasi bagi mereka yang menginginkan kontrol lebih atas aset mereka.
Penting untuk melakukan riset sebelum memilih stablecoin yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Faktor-faktor seperti keamanan, transparansi, likuiditas, dan penerimaan di berbagai platform kripto adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih stablecoin untuk transaksi atau investasi. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan manfaat stablecoin USD secara optimal dalam dunia kripto yang terus berkembang. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Sore
Social Header