Breaking News

Bahaya Polusi Udara Ancam Jutaan Balita di Pakistan

 


InternasionalBerita - Kondisi polusi udara di Pakistan, khususnya di Provinsi Punjab, telah mencapai tahap kritis, mengancam kesehatan jutaan balita. UNICEF melalui perwakilannya untuk Pakistan, Abdullah Fadil, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap bahaya yang mengintai anak-anak akibat tingginya tingkat polusi. Peringatan ini dikeluarkan pada Senin, 11 November 2024, dan mendorong pemerintah setempat untuk mengambil langkah cepat dalam menanggulangi kabut asap berbahaya.

Dampak Langsung Polusi Udara pada Kesehatan Balita

Lebih dari 11 juta balita di Pakistan, terutama di wilayah Punjab, kini terancam oleh paparan polusi udara yang berbahaya. Dalam upaya mengendalikan kabut asap yang pekat, pemerintah Punjab telah melakukan berbagai langkah, termasuk menutup sekolah, taman, kebun binatang, serta membatasi jam operasional pasar. Langkah-langkah ini diambil untuk mengurangi dampak kesehatan yang semakin meresahkan masyarakat.

Polusi udara yang melanda wilayah ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan risiko kematian pada balita. Berdasarkan data dari UNICEF, sekitar 12 persen kematian balita di Pakistan sebelumnya disebabkan oleh polusi udara. Namun, dengan situasi yang semakin buruk, angka ini diperkirakan akan meningkat dan menyebabkan lebih banyak dampak negatif pada kesehatan anak-anak dan ibu hamil.

Tingkat Polusi yang Mencapai Taraf Berbahaya

Kabut asap di Punjab telah mencapai tingkat polusi yang sangat tinggi, lebih dari 100 kali lipat standar aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tingginya tingkat polusi ini membuat udara di Punjab menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan. Ratusan warga, termasuk puluhan anak-anak, telah dirawat di rumah sakit akibat masalah pernapasan yang dipicu oleh kondisi udara yang sangat tercemar.

"Saya sangat prihatin dengan kesejahteraan anak-anak muda yang terpaksa menghirup udara yang tercemar dan beracun. Lebih dari 11 juta anak di bawah usia lima tahun terpapar kabut asap ini di distrik-distrik yang paling terdampak," ujar Abdullah Fadil.

Fadil menekankan bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan karena paru-paru mereka yang masih dalam tahap perkembangan dan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Polusi udara yang parah dapat mengakibatkan gangguan serius pada perkembangan paru-paru, otak, dan kognitif anak. Bagi ibu hamil, paparan polusi udara juga berisiko menyebabkan kelahiran prematur, gangguan pernapasan, serta berat badan lahir rendah pada bayi.

Polusi Udara di Punjab: Tergambar hingga Luar Angkasa

Polusi udara di Punjab telah mencapai tingkat yang sangat parah sehingga dapat terpantau dari luar angkasa. Kondisi ini menjadi bukti bahwa masalah polusi udara di wilayah tersebut sangat kritis dan memerlukan penanganan yang serius. Kombinasi dari asap kendaraan, emisi industri, debu konstruksi, dan pembakaran pertanian menjadi faktor utama yang memperburuk kualitas udara di Punjab setiap tahun, terutama saat memasuki musim dingin.

Abdullah Fadil menjelaskan bahwa anak-anak adalah kelompok yang paling terdampak oleh polusi udara ini. “Dampaknya ekstrem, terutama pada perkembangan paru-paru dan otak bayi, yang akan berisiko terhambat akibat paparan polusi,” ungkapnya. Kondisi ini bisa merusak jaringan otak dan memperlambat perkembangan kognitif anak-anak yang terpapar.

Langkah Darurat: Upaya Hujan Buatan di Tengah Kabut Asap

Multan, salah satu kota di Punjab, kini tercatat sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi di Pakistan, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) yang mencapai 800—angka yang jauh melampaui ambang batas “berbahaya” yang berada di angka 300. Polusi udara di tingkat ini sangat berisiko dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya darurat, pemerintah Punjab telah memberlakukan aturan wajib penggunaan masker bagi warga. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang mengabaikan aturan ini. Selain itu, pemerintah kini tengah mencari solusi tambahan, termasuk penggunaan teknologi hujan buatan, sebagai langkah mitigasi untuk meredakan kabut asap.

Abdullah Fadil mengingatkan pentingnya hak setiap anak untuk mendapatkan udara bersih. Ia juga mendorong pemerintah Pakistan untuk mengurangi emisi yang berasal dari aktivitas pertanian, industri, dan transportasi yang menjadi penyebab utama dari meningkatnya polusi udara di wilayah ini.

Perlunya Kebijakan Berkelanjutan untuk Menangani Polusi Udara

Polusi udara di Pakistan, khususnya di Punjab, adalah masalah tahunan yang semakin memburuk. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat karena berpotensi memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan generasi muda. Sejumlah pakar kesehatan lingkungan menilai bahwa pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang lebih berkelanjutan dalam menangani polusi udara, seperti meningkatkan standar emisi kendaraan, menggunakan energi bersih, dan membatasi pembakaran lahan pertanian.

Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memperluas sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya polusi udara, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil. Penggunaan masker, pengurangan aktivitas di luar ruangan, serta menjaga kebersihan udara dalam rumah dapat menjadi langkah mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri untuk mengurangi dampak paparan polusi.

Upaya Pemerintah dan UNICEF dalam Menjamin Udara Bersih bagi Anak-anak

Sebagai badan internasional yang peduli terhadap kesejahteraan anak, UNICEF mendesak pemerintah Pakistan untuk menjamin hak dasar setiap anak untuk mendapatkan udara bersih. Abdullah Fadil menekankan bahwa pemerintah perlu bertanggung jawab dalam mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan anak-anak. UNICEF juga akan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam merancang program-program yang bertujuan untuk menurunkan tingkat polusi udara.

Fadil menyarankan adanya pengaturan ketat terhadap industri yang menghasilkan polusi, peningkatan standar emisi kendaraan, serta penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan sebagai solusi jangka panjang. Dengan kebijakan yang lebih ketat dan langkah-langkah nyata, diharapkan bahwa risiko kesehatan yang dihadapi balita akibat polusi udara dapat dikurangi secara signifikan.

Baca Juga : Pelantikan PM Baru di Haiti: Janji untuk Mengatasi Krisis Keamanan yang Meningkat

Mengapa Anak-anak dan Ibu Hamil Sangat Rentan terhadap Polusi Udara?

Anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok paling rentan terhadap polusi udara karena faktor biologis yang mereka miliki. Paru-paru anak-anak yang masih berkembang rentan terhadap kerusakan akibat paparan polusi jangka panjang. Selain itu, bayi dalam kandungan juga dapat terkena dampak negatif karena partikel berbahaya dalam polusi udara dapat masuk ke aliran darah ibu dan memengaruhi kesehatan janin.

Dampak dari paparan polusi udara yang parah juga dapat memengaruhi kualitas hidup anak-anak di masa depan, meningkatkan risiko mereka untuk menderita penyakit pernapasan kronis, gangguan fungsi paru-paru, dan keterlambatan perkembangan kognitif.

Polusi udara di Pakistan telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan jutaan anak-anak, khususnya di Provinsi Punjab. Dengan tingkat polusi yang sangat tinggi, kesehatan balita dan ibu hamil berada dalam bahaya besar. Pemerintah dan UNICEF berharap bahwa dengan kerja sama lintas sektor, serta langkah-langkah darurat seperti hujan buatan dan pengurangan emisi, situasi ini dapat segera diatasi.

Kebijakan yang berkelanjutan serta edukasi masyarakat tentang bahaya polusi udara sangat penting untuk melindungi generasi mendatang. Dalam situasi ini, setiap langkah kecil untuk menjaga kualitas udara dan memperhatikan kesehatan menjadi sangat berarti untuk masa depan anak-anak di Pakistan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Malam

© Copyright 2022 - INTERNASIONAL BERITA - BERITA MASA TERKINI