InternasionalBerita - Ajang balap mobil listrik Formula E terus menarik perhatian penggemar motorsport di seluruh dunia. Saat ini, Formula E sedang dalam masa transisi antara musim ke-10 dan musim ke-11, dengan akhir musim ke-10 ditandai oleh double header E-Prix London pada Juli 2024. Musim ke-11 dijadwalkan dimulai dengan E-Prix Sao Paulo pada awal Desember mendatang.
Menariknya, dari semua pembalap yang berkompetisi dalam Formula E sejak diluncurkan, terdapat lima pembalap yang telah aktif sejak musim pertama. Mari kita lihat siapa saja mereka, prestasi yang telah diraih, dan apa yang membuat mereka begitu spesial dalam dunia balap mobil listrik ini.
1. Lucas di Grassi: Raja Podium Formula E
Pembalap Brasil, Lucas di Grassi, adalah salah satu ikon Formula E yang lahir pada 11 Agustus 1984. Di Grassi telah menunjukkan dedikasi luar biasa dengan mengikuti 131 dari 132 balapan yang diselenggarakan dalam sejarah Formula E. Dengan koleksi 40 podium, 13 kemenangan, 4 pole position, 12 fastest lap, dan total 1.045 poin, ia menduduki posisi sebagai pembalap dengan koleksi podium terbanyak.
Kemenangan pertamanya diraih di balapan perdana Formula E, E-Prix Beijing 2014, yang sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai pembalap yang sukses di ajang ini. Di Grassi juga mencatatkan rekor sebagai pemenang tertua dalam sejarah Formula E, saat meraih kemenangan di E-Prix London 2022 pada usia 37 tahun 354 hari. Prestasi puncaknya adalah menjadi juara Formula E musim ketiga (2016/2017).
Selama sepuluh musim, di Grassi membela tiga tim: ABT, Venturi Racing, dan Mahindra Racing. Pada musim ke-11, ia akan kembali membela ABT dengan menggunakan powertrain yang dikembangkan oleh Lola dan Yamaha, menunjukkan komitmennya untuk tetap bersaing di level tertinggi.
2. Sebastien Buemi: Pionir Kemenangan
Pembalap Swiss, Sebastien Buemi, lahir pada 31 Oktober 1988, adalah satu lagi pembalap yang telah berkarier dalam Formula E sejak awal. Meskipun berpartisipasi dalam 127 balapan, Buemi memiliki pencapaian yang tidak kalah mengesankan. Ia meraih 32 podium dan 13 kemenangan, serta 9 fastest lap dengan total poin sebanyak 991.
Buemi dikenal sebagai pembalap pertama yang memegang rekor kemenangan terbanyak sebelum di Grassi menyamainya. Ia juga memiliki rekor pole position yang mengesankan dengan 16 pole position, menempatkannya di atas di Grassi dalam hal kualifikasi. Pada musim ke-2 (2015/2016), Buemi berhasil meraih gelar juara Formula E.
Selama kariernya, Buemi membela dua tim: e-dams dengan powertrain Renault dan Nissan, serta Envision Racing dengan powertrain Jaguar. Ia tetap aktif dan akan kembali berlaga pada musim ke-11 bersama Envision Racing, berharap dapat meraih lebih banyak sukses di sirkuit.
3. Sam Bird: Sang Veteran Berpengalaman
Sam Bird, pembalap asal Inggris yang lahir pada 9 Januari 1987, telah mengikuti 125 balapan selama sepuluh musim di Formula E. Dengan koleksi 27 podium, 12 kemenangan, dan 10 fastest lap, Bird adalah salah satu pembalap yang paling berpengalaman di ajang ini. Ia menjadi pemenang tertua kedua di Formula E pada usia 37 tahun 67 hari saat meraih kemenangan di E-Prix Sao Paulo 2024.
Bird memulai kariernya dengan Virgin Racing, kemudian berpindah ke Jaguar, dan terakhir membela McLaren pada musim ke-10. Meskipun belum meraih gelar juara, konsistensinya dalam meraih podium dan kecepatan di lintasan menjadikannya salah satu pembalap yang diperhitungkan. Pada musim ke-11, ia akan melanjutkan kariernya di McLaren, berambisi untuk akhirnya meraih gelar juara.
4. Jean-Eric Vergne: Juara Dua Musim Beruntun
Jean-Eric Vergne, pembalap Prancis yang lahir pada 25 April 1990, adalah salah satu pembalap yang paling sukses di Formula E. Dengan mengikuti 130 balapan, ia telah mengumpulkan 36 podium, 11 kemenangan, dan 1.133 poin, menjadikannya salah satu pembalap dengan poin terbanyak. Vergne juga mencatatkan rekor pole position terbanyak dengan 17 kali start dari posisi terdepan.
Vergne mencetak prestasi luar biasa dengan menjadi pembalap pertama yang meraih gelar juara dalam dua musim berturut-turut, yaitu pada musim ke-4 (2017/2018) dan musim ke-5 (2018/2019). Kemenangan paling berkesan baginya adalah saat meraih kemenangan di E-Prix Paris 2018, di depan publiknya sendiri.
Selama kariernya di Formula E, Vergne telah membela beberapa tim, termasuk Andretti, DS Virgin Racing, Techeetah, dan DS Penske. Pada musim ke-11, Vergne akan tetap bersama DS Penske, berusaha untuk meraih kesuksesan lebih lanjut di ajang balap ini.
5. Antonio Felix da Costa: Hattrick yang Mengesankan
Terakhir, Antonio Felix da Costa, pembalap asal Portugal yang lahir pada 31 Agustus 1991, juga telah aktif di Formula E sejak musim pertama. Dengan mengikuti 128 balapan, Da Costa memiliki 23 podium, termasuk 12 kemenangan yang membuatnya menjadi salah satu pembalap dengan persentase kemenangan yang tinggi.
Da Costa meraih gelar juara pada musim ke-6 (2019/2020) dan mencatatkan prestasi hat-trick dengan meraih tiga kemenangan beruntun sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2020 dan 2024. Ia telah membela empat tim selama kariernya, termasuk Aguri, Andretti, DS Techeetah, dan Porsche. Da Costa akan melanjutkan perannya di Porsche pada musim ke-11, dengan harapan untuk menambah koleksi gelar juara.
Baca Juga : Fakta-Fakta Penting Kemenangan David Alonso di Moto3 GP Indonesia 2024
Menyongsong Musim Ke-11
Kelima pembalap ini tidak hanya memiliki prestasi individu yang mengesankan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sejarah Formula E. Dengan berlanjutnya karier mereka ke musim ke-11, peluang mereka untuk meraih lebih banyak podium, kemenangan, dan mungkin gelar juara masih terbuka lebar.
Penggemar Formula E di seluruh dunia tentunya tidak sabar menunggu musim ke-11 dan menyaksikan bagaimana kelanjutan perjalanan lima pembalap legendaris ini. Baik itu Lucas di Grassi dengan koleksi podium terbanyak, Sebastien Buemi dengan rekor pole position, Sam Bird yang konsisten, Jean-Eric Vergne yang berambisi menambah gelar, dan Antonio Felix da Costa yang penuh kejutan, semuanya siap untuk bersaing dan memberikan penampilan terbaik mereka di lintasan balap. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Portal Pagi
Dengan demikian, musim ke-11 Formula E diharapkan akan menjadi ajang yang tidak hanya menampilkan balapan yang ketat, tetapi juga momen-momen bersejarah yang layak untuk dicatat dalam buku sejarah motorsport. Mari kita nantikan dan dukung pembalap favorit kita di lintasan!
Social Header