InternasionalBerita - Pada Selasa sore (22/10/2024), kebakaran besar melanda kawasan Jalan Raya Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, yang menghanguskan lima kios dan satu rumah. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, api yang membakar dengan cepat memicu kekhawatiran warga sekitar serta pengguna jalan yang terjebak dalam kepulan asap tebal selama lebih dari dua jam.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya kebakaran, terutama di area permukiman padat dan kios-kios semi permanen yang sering kali rawan terhadap insiden serupa. Berikut kronologi dan dampak dari kebakaran yang terjadi di Tajur, Bogor.
1. Kronologi Kejadian: Api Berkobar Sejak Pukul 15.00 WIB
Kepala Bidang Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor, Ade, menjelaskan bahwa kebakaran di Tajur pertama kali dilaporkan pada pukul 15.00 WIB. Api mulai berkobar dengan cepat di area kios-kios semi permanen yang berada di pinggir jalan, sehingga menyulitkan penanganan awal dari warga sekitar.
Tak butuh waktu lama bagi Damkar Kota Bogor untuk merespons laporan tersebut. Tepat pukul 15.07 WIB, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan api yang semakin membesar. Setelah bekerja keras selama kurang lebih dua jam, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.17 WIB. Namun, proses pendinginan terus dilakukan hingga malam hari untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa dan mengantisipasi kebakaran susulan.
Ade menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kebakaran ini, tetapi kerugian materi yang ditimbulkan cukup besar, terutama bagi pemilik kios dan warga yang rumahnya terbakar.
2. Penyebab Kebakaran: Diduga Akibat Puntung Rokok
Setelah dilakukan investigasi awal, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan di dekat area kios-kios yang terdampak. Kios-kios tersebut, yang mayoritas menjual barang-barang mudah terbakar seperti bahan bakar motor dan peralatan bengkel, membuat api dengan cepat menyebar ke bangunan di sekitarnya.
Area yang terbakar meliputi kios jamu, dua bengkel motor, dua bengkel jok, gerobak bakso, serta tempat berkumpulnya para ojek online. Di bawah bangunan kios-kios tersebut, terdapat tumpukan kayu dan bambu yang juga ikut terbakar. Tidak hanya itu, sampah-sampah yang menumpuk, termasuk ban bekas, memperburuk situasi karena sifatnya yang mudah terbakar.
"Sumber api cepat membesar karena banyak bahan yang mudah terbakar di lokasi. Ditambah dengan adanya tumpukan ban bekas dan barang-barang dari bahan yang mudah menyala, api menjalar dengan cepat ke sekeliling kios," jelas Ade.
Salah satu rumah warga yang berada di dekat kios juga ikut terbakar akibat konduksi panas yang ditimbulkan oleh kobaran api yang hebat. Meski kerusakan signifikan terjadi, untungnya seluruh penghuni rumah berhasil dievakuasi dengan selamat.
3. Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan untuk Memadamkan Api
Ade menyatakan bahwa tim pemadam kebakaran bekerja keras untuk memadamkan kebakaran ini dengan mengerahkan total 11 unit mobil Damkar. Delapan unit berasal dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, sedangkan tiga unit lainnya didatangkan dari Kabupaten Bogor untuk membantu mempercepat penanganan.
Selain unit pemadam kebakaran, satu unit mobil resque dari Kota Bogor, satu unit ambulans, dan dua unit dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor juga dikerahkan untuk membantu penanganan dan evakuasi.
Koordinasi yang baik antara berbagai lembaga ini membantu mengendalikan api dan mencegah kebakaran meluas ke area lain, terutama rumah-rumah warga yang terletak di dekat lokasi kejadian. Meskipun api berhasil dipadamkan pada pukul 17.17 WIB, tim Damkar terus melakukan pendinginan hingga malam hari untuk memastikan tidak ada sisa-sisa bara api yang berpotensi menyulut kebakaran baru.
4. Kepanikan Warga: Takut Api Menyebar Lebih Luas
Kebakaran di Tajur ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat dan pengguna jalan yang melintasi Jalan Raya Tajur. Salah satu saksi mata dan pemilik bengkel di area yang terbakar, Sumiati, mengungkapkan bahwa ia mendengar beberapa kali ledakan kecil saat api mulai membesar. Ledakan tersebut diduga berasal dari bahan-bahan di dalam kios seperti kaleng cat, bensin, atau tabung gas yang meledak akibat panas.
Menurut Sumiati, pada saat kebakaran, terdapat beberapa motor milik ojek online (Ojol) dan pelanggan bengkel yang sedang parkir di sekitar lokasi. "Ada tiga motor Ojol dan satu motor pelanggan yang saya lihat tadi. Tapi saya tidak tahu apakah motor itu terbakar atau tidak, karena situasi saat itu sangat kacau," katanya.
Warga yang tinggal di sekitar area kebakaran juga sempat ketakutan bahwa api akan menyebar ke rumah-rumah mereka, terutama karena bangunan di sekitar lokasi kebakaran kebanyakan adalah bangunan semi permanen yang rentan terbakar. Banyak dari mereka yang segera mengevakuasi barang-barang berharga dan mencoba membantu petugas damkar dengan cara sederhana seperti menyiramkan air ke area sekitar.
5. Dampak Kebakaran: Asap Tebal Mengganggu Aktivitas Warga
Selain menyebabkan kerusakan material yang cukup besar, kebakaran ini juga berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar lokasi. Kepulan asap tebal dari barang-barang yang terbakar, terutama dari tumpukan ban bekas, sangat mengganggu visibilitas di jalan raya dan membuat lalu lintas di Jalan Raya Tajur tersendat selama beberapa jam.
Pengguna jalan, pejalan kaki, serta warga yang tinggal di sekitar lokasi terpaksa menutup pintu dan jendela rumah mereka untuk menghindari asap masuk. Petugas lalu lintas dan anggota polisi setempat juga dikerahkan untuk membantu mengatur arus lalu lintas yang terhalang oleh kepulan asap dan penanganan kebakaran.
Salah seorang warga yang melintasi jalan tersebut saat kebakaran terjadi, Rudi, mengatakan bahwa ia terpaksa memutar balik karena kondisi asap yang pekat. "Asapnya sangat tebal, sampai menutupi jalan. Saya tidak bisa melihat jalan di depan dengan jelas, jadi lebih baik saya memutar balik," ujar Rudi.
6. Langkah Selanjutnya: Antisipasi Kebakaran di Masa Depan
Meskipun kebakaran telah berhasil dipadamkan, Ade menegaskan pentingnya langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Menurutnya, kebakaran di kawasan padat penduduk dan bangunan semi permanen memiliki risiko tinggi, terutama jika masyarakat tidak waspada terhadap potensi-potensi bahaya, seperti membuang puntung rokok sembarangan.
Selain itu, ia mengimbau agar pemilik kios dan warga sekitar lebih berhati-hati dalam mengelola bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bahan bakar kendaraan, tumpukan kayu, atau sampah yang bisa mempercepat penyebaran api.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan dari bahaya kebakaran akan meningkat, dan upaya pencegahan bisa dilakukan lebih serius di kemudian hari.
Baca Juga : Program Listrik Gratis untuk Masyarakat Adat di Sukabumi
Kebakaran di Tajur, Bogor yang menghanguskan lima kios dan satu rumah ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang betapa pentingnya pencegahan dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi yang signifikan dan ketakutan yang dirasakan warga sekitar menyoroti perlunya penanganan lebih baik di masa depan. Upaya kolaboratif antara Damkar, BPBD, dan warga setempat dalam mengatasi kebakaran ini patut diapresiasi, namun pencegahan dan edukasi lebih lanjut perlu ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Liputan Senja
Social Header