InternasionalBerita - Pada tanggal 1 Agustus 2024, Rossa mengunjungi Plaza Senayan XXI di Jakarta untuk menghadiri acara nonton bareng film dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh publik, termasuk Wakil Ketua Umum DPP Iwapi, Tatyana Sutara, dan Dewi Motik. Dalam kesempatan tersebut, Rossa menerima berbagai gelar "dadakan" dari seniman sejati hingga superwoman. Gelar-gelar tersebut menambah daftar penghargaan yang sudah melekat pada dirinya, seperti diva dan Queen of Pop Indonesia. Namun, apakah gelar-gelar ini dianggap sebagai pujian atau malah tantangan bagi Rossa?
Gelar "Dadakan" dan Maknanya
Gelar-gelar yang diberikan kepada Rossa pada acara tersebut bukanlah sesuatu yang asing baginya. Sebelumnya, dia sudah dikenal dengan gelar-gelar seperti diva dan Queen of Pop Indonesia. Kini, gelar baru seperti "seniman sejati" dan "superwoman" menambah daftar panjang pujian yang diterimanya. Rossa menganggap bahwa gelar-gelar ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat terhadap dedikasi dan prestasinya sebagai seniman.
Namun, Rossa juga menyadari bahwa gelar-gelar ini membawa tanggung jawab dan ekspektasi yang lebih besar. "Nah itu dia. Semakin aku diomongin begitu, biasanya aku dalam hati ngucap: Astaghfirullahaladzim allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala ali sayyidina muhammad," ujar Rossa. Melalui pernyataan ini, Rossa menunjukkan kerendahan hatinya dan keinginan untuk tetap rendah hati meskipun mendapatkan banyak pujian.
Menghindari Kesombongan
Rossa menyebut bahwa gelar-gelar seperti ini adalah bentuk apresiasi masyarakat terhadap karya dan dedikasinya. Sebagai pelantun hit seperti "Tegar" dan "Terlalu Cinta", dia menyadari bahwa gelar-gelar tersebut adalah hasil dari prestasi, konsistensi berkarya, dan dedikasi yang telah dia tunjukkan selama lebih dari 25 tahun berkarir. "Aku takut jadi sombong. Aku berusaha sebisa mungkin untuk menjaga diri, tingkah laku. Apapun yang aku lakukan mudah-mudahan (karya-karyaku) bisa bermanfaat," ungkapnya.
Rossa berusaha untuk tidak terbawa oleh pujian dan terus berfokus pada kualitas karyanya. Dia memahami bahwa kesombongan dapat merusak citra dan merugikan diri sendiri. Dengan menjaga sikap rendah hati, dia berharap karyanya bisa terus memberikan manfaat dan inspirasi bagi banyak orang.
Rossa Sebagai Contoh Seorang Ibu
Salah satu apresiasi yang paling berarti bagi Rossa datang dari Dewi Motik, yang mengakui kemampuannya untuk menyeimbangkan karier dan peran sebagai ibu. Dewi Motik menyebut Rossa sebagai contoh seorang ibu yang berhasil menjalani perannya dengan baik, meskipun statusnya sebagai orang tua tunggal. "Bagi saya itulah contoh seorang ibu. Apa pun yang dihadapi, yang penting bukan evaluasi tapi pemecahan masalah. Evaluasi bagus, tapi bagaimana memecahkan masalah hidup. Itu yang dibuat Rossa sebagai seniman, bisa. Bagus untuk dicontoh para ibu," puji Dewi Motik.
Dewi Motik menilai bahwa Rossa mampu menjalani kehidupan yang penuh tantangan dengan elegan. Rossa tidak hanya sukses dalam karier musiknya, tetapi juga berhasil menjalankan peran sebagai ibu dari putranya, Rizky Langit Ramadhan. Status orang tua tunggal tidak menjadi penghalang bagi Rossa untuk terus berkarya dan memberikan contoh positif bagi banyak ibu di luar sana.
Menjadi Representasi Wanita Pekerja
Rossa juga mengakui bahwa dirinya hanyalah salah satu dari ribuan wanita Indonesia yang berusaha menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi. "Aku sebetulnya adalah satu contoh saja dari ribuan bahkan puluhan ribu wanita Indonesia di luar sana yang hidupnya, berusaha seimbang. Aku dikasih kesempatan untuk mendokumentasikan (dalam film)," ujar Rossa.
Dia melihat film dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years sebagai representasi dari wanita pekerja yang berjuang keras untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Film ini merekam perjalanan Rossa, mulai dari konser tunggalnya di Jakarta hingga sisi-sisi kehidupannya yang lebih privat, termasuk kesaksian dari putranya dan mantan suami, Yoyo Padi. "Menurut aku film ini mewakili wanita pekerja, yang hidupnya struggling, mungkin ibu tunggal lebih tepatnya," tambahnya.
Film dokumenter ini tidak hanya menyoroti pencapaian karier Rossa, tetapi juga menggambarkan perjuangan dan tantangan yang dia hadapi sebagai ibu dan seniman. Dengan mengangkat cerita ini, Rossa berharap bisa memberikan inspirasi dan dorongan kepada wanita lain untuk terus berjuang dan mencari keseimbangan dalam kehidupan mereka.
All Access To Rossa 25 Shining Years: Sebuah Dokumentasi yang Menginspirasi
Film dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years mulai tayang di bioskop pada tanggal 1 Agustus 2024. Film ini menyajikan berbagai momen penting dalam perjalanan karier Rossa, termasuk konser tunggalnya yang spektakuler di Jakarta. Selain itu, film ini juga menawarkan pandangan mendalam tentang kehidupan pribadi Rossa, dengan wawancara dari orang-orang terdekatnya.
Dokumenter ini menjadi kesempatan bagi penonton untuk melihat sisi lain dari Rossa, di balik gemerlapnya dunia hiburan. Dengan mengungkapkan tantangan dan kesuksesan yang telah dilaluinya, Rossa berharap bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para wanita yang berjuang untuk menjalani peran ganda dalam kehidupan mereka.
Baca Juga : Raffi Ahmad dan Rudy Salim Luncurkan Wahana Bermain Keluarga Terbaru di Indonesia
Gelar-gelar seperti Queen of Pop Indonesia, diva, dan superwoman yang diberikan kepada Rossa adalah bentuk penghargaan yang mencerminkan dedikasi dan prestasinya dalam dunia musik dan kehidupan pribadi. Namun, bagi Rossa, gelar-gelar ini juga merupakan tantangan untuk tetap rendah hati dan terus berkarya dengan baik. Melalui film dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years, Rossa tidak hanya memperlihatkan keberhasilannya, tetapi juga menunjukkan perjuangan dan keseimbangan yang dia capai sebagai ibu dan seniman. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Klik Daily
Rossa adalah contoh nyata dari wanita yang berhasil mengatasi berbagai tantangan dan tetap berdedikasi pada karier dan keluarganya. Dengan sikap rendah hati dan dedikasinya, dia terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi wanita yang berusaha menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi mereka.
Social Header